Excellent Audio
Audio and Home Theater Experts
FAQ
GENERAL INFORMATION
Apa itu unit sumber?
Unit sumber adalah perangkat yang memutar media musik yang diperluas ke dalam ruang oleh sistem audio. Contohnya seperti: AM / FM Tuner, CD Player, Komputer yang memutar file musik, CD player.
Apa perbedaan antara video conversion & video scaling ?
Video Conversion adalah proses yang menggunakan satu jenis sinyal input video (komposit, komponen) dan mengubah sinyal input video tersebut menjadi output melalui jenis koneksi yang lain (HDMI). Saat ini menggunakan Video Conversion untuk mengurangi jumlah pemasangan kabel yang digunakan antara ouput receiver dan input TV sudah menjadi hal yang umum. Contoh bagus dari hal ini adalah mengaitkan VCR atau konsol game (Wii) yang menggunakan koneksi komposit untuk outputnya. Sambungan komposit dimasukkan ke receiver dan kemudian, dengan menggunakan Video Conversion, yang adalah output melalui HDMI dari receiver ke TV.
Video Scaling adalah proses breaking down dan kemudian memformat ulang sinyal video ke resolusi yang lebih tinggi. Saat ini fitur ini biasa digunakan untuk menerima video dengan resolusi yang rendah (480i) dan memformatnya ke video dengan resolusi lebih tinggi (1080p). Contoh umumnya adalah mengambil kabel atau satelit dengan resolusi output 1080i, setelah itu melakukan proses melalui i/p Scaler di receiver, dan kemudian receiver tersebut menghasilkan video 1080p ke TV beresolusi 1080p milik Anda.
Apa yang dapat menyebabkan dengungan (audible hum) ?
Dengungan (audible hum) dapat disebabkan oleh sumber eksternal (seperti TV, yang dapat mengganggu sirkuit amplifier), kabel RCA atau kabel speaker yang longgar, atau kabel daya dan sinyal digabungkan.
Apa arti pass-thur HDMI ?
Jika Anda membeli receiver yang merupakan unit Pass-Thru HDMI, Anda perlu membuat sambungan audio tambahan (non HDMI) antara komponen terhubung HDMI dan receiver untuk mendengarkan audio melalui speaker receiver.
Apakah normal saat suhu unit anda menjadi cukup panas ?
Ya, ini adalah hal yang normal. Untuk memastikan pendinginan/pergantian udara yang tepat jangan menghalangi aliran udara ke slot penutup atas dari ventilasi.
Apakah saya memerlukan satu set lengkap home theater untuk menikmati DVD-audio ?
Tidak, Anda tidak memerlukan sistem home theater untuk menikmati musik stereo berkualitas tinggi dari disk DVD-Audio. Namun, Anda memerlukan sistem suara surround 5.1 channel untuk memanfaatkan disk DVD-Audio yang memiliki fitur surround sound music.
Dapatkah saya memutar CD pada pemutar DVD-audio ?
Ya, CD dapat diputar di pemutar DVD-Audio. Para pendengar dapat terus menikmati koleksi CD mereka sambil menambahkan disk DVD-Audio ke koleksi musik mereka.
Apa perbedaan antara DVD-Audio dan CD ?
DVD-Audio dapat memberikan kualitas stereo yang jauh lebih tinggi daripada CD dengan tingkat sampling hingga 192 kHz (dibandingkan dengan 44,1 kHz untuk CD). Suara digital DVD-Audio dapat dikirimkan dengan maksimal 24 bit data (dibandingkan dengan 16 bit untuk standar CD). Tidak seperti CD, DVD-Audio memiliki kemampuan untuk menawarkan resolusi suara surround multi-channel lanjutan.
Para seniman dan produser dapat memberikan pendengar sebuah pengalaman atas hasil pemutaran yang jauh lebih mirip dengan rekaman master (sebelum akhirnya memungkinkan di sistem hiburan rumahan). Seperti DVD-Video, cakram DVD-Audio yang khas berisi hingga tujuh kali kapasitas data CD.
Untuk DVD-Audio, kapasitas data tambahan ini digunakan terutama untuk musik berkualitas tinggi atau untuk rekaman yang lebih lama. Cakram DVD-Audio juga menawarkan konten visual yang dapat diakses dari menu pada layar. Hal ini termasuk informasi teks seperti biografi artis, daftar putar, dan lirik; galeri foto; dan bahkan klip video.
Dapatkah saya memutar cakram DVD-Audio di CD player ? Dapatkah saya memutar CD pada pemutar DVD-Audio ?
Sayangnya tidak, cakram DVD-Audio tidak bisa dimainkan pada CD player konvensional. Namun, cakram CD dapat diputar di pemutar DVD-Audio seperti yang dilakukan pada hampir semua pemutar DVD-Video. Pendengar dapat terus menikmati koleksi CD mereka sambil menambahkan disk DVD-Audio ke koleksi musik mereka.
SPEAKER
Speakers - Pengaturan "Large" atau "Small" ?
Untuk menentukan apakah speaker Anda harus diatur ke "Large" atau "Small" pada menu Konfigurasi Speaker, terlebih dahulu Anda harus mempertimbangkan aplikasi Anda. Anda dapat menggunakan berbagai aplikasi EQ Editor yang tersedia untuk menentukan pilihan ini berdasarkan hasil pengukuran kalibrasi perangkat lunak dari speaker Anda.
Secara definisi, speaker "Large" adalah speaker yang mampu melewati kelas frekuensi secara utuh (Lows, mids, highs). Sebagian besar speaker dapat melewati frekuensi mid-range dan high range, namun tidak memiliki kemampuan untuk melewati berbagai frekuensi low end. Jenis speaker tersebut (speaker satelit, speaker "bookshelf" kecil) yang dianggap sebagai speaker "Small" karena keterbatasan mereka dalam melewati berbagai frekuensi (low). Speaker "Small" menyalurkan frekuensi di atas titik crossover yang ditentukan.
Selain itu, karena kebanyakan aplikasi surround menggunakan setidaknya satu subwoofer, Anda mungkin ingin mengatur speaker Front, Center, Surround, dan / atau Surround Back ke "Small" terlepas dari kemampuan mereka untuk memanfaatkan titik crossover internal dari receiver. Ini akan membuat semua frekuensi di bawah titik crossover (yaitu: 80 Hz) dihasilkan oleh receiver subwoofer sebelum keluar ke subwoofer yang digunakan dalam aplikasi. Secara keseluruhan hal ini akan menciptakan audio yang seimbang.
Tentu saja, bagi "Front Towers" dengan subs internal atau jika Anda hanya menggunakan setup 2.1 (Left, Right, Sub), Anda kemungkinan besar ingin membiarkan speaker Front ditetapkan ke "Large" agar semua frekuensi dapat disalurkan ke speaker Front. Pada saat itu, ubah pengaturan Mode Subwoofer menjadi "LFE + Main" karena akan mendistribusikan frekuensi rendah dan LFE (Low Frequency Effect) ke saluran Utama dan subwoofer terlebih dahulu.
LFE atau LFE + Main ?
Pengaturan apa yang harus saya pilih saat menggunakan perangkat subwoofer pada sistem speaker saya?
Pada menu Speaker Configuration, bila menu Speaker Channel diatur ke "Small", maka Bass Setting atau *Subwoofer Mode dapat diatur ke LFE atau LFE + Main. Hal ini akan menyalurkan semua frekuensi yang ada di bawah titik crossover ke Subwoofer.
Jika saluran speaker diatur ke "Large", Anda mungkin ingin menyetel Pengaturan Bass atau *Mode Subwoofer ke LFE + MAIN karena pengaturan ini akan menduplikat frekuensi Low ke Subwoofer. Jika Anda menyetel Setting Bass atau *Mode Subwoofer ke LFE, maka tidak ada frekuensi Low yang akan disalurkan ke Subwoofer kecuali LFE dari trek yang dikodekan Dolby atau DTS.
LFE (Low Frequency Effect) - Isi diskrit dikirim ke subwoofer dari trek audio Dolby atau DTS yang dikodekan. (track audio 5.1 atau 7.1)
LFE + Main - Frekuensi Low langsung disalurkan ke Subwoofer tidak melihat apakah Speaker Channel diatur ke "Large" "Small".
*Beberapa tipe lama menggunakan istilah "Mode Subwoofer" dan bukan "Setelan Bass" untuk opsi menu ini.
Menggunakan speaker 4bhm dengan A/V receivers atau power amp
Untuk memahami hal ini, pertama-tama Anda harus menyadari bahwa semua amplifier dirancang untuk mengirimkan sinyal ke "muatan" elektrik atau hambatan yang disajikan oleh loudspeaker. Pengukuran resistansi dalam unit ini disebut "ohm" (oleh fisikawan Jerman Georg Simon Ohm, 1787-1854).
Kebijaksanaan konvensional menyatakan bahwa muatan dari loudspeaker 8 ohm adalah muatan paling pas yang dapat diterima karena itu "melindungi" amplifier dari pengiriman arus yang terlalu besar. Loudspeaker 4 ohm dapat mendorong amplifier untuk mengirimkan arus lebih banyak dari biasanya.
Namun, Anda harus ingat bahwa peringkat impedansi loudspeaker adalah nilai nominal atau rata-rata. Sebuah speaker yang digolongkan berenergi 8 ohm sebenarnya bisa bervariasi dari 5 (terkadang bahkan kurang) sampai 20 ohm atau lebih tinggi, tergantung pada frekuensi pengukuran impedansi Anda. Kami menyebut ini sebagai reaktansi.
Secara umum, Anda akan menemukan bahwa receiver/amplifier dirancang untuk bekerja dengan berbagai jenis speaker dan memiliki pasokan daya dan sirkuit keluaran lebih dari kemampuannya untuk memenuhi permintaan arus dari muatan impedansi rendah. Jika menggunakan speaker berenergi 4 ohm, maka pengaturan tingkat volume harus diperhatikan dengan wajar, karena lebih mudah untuk overdrive atau "menjepit" amplifier dengan speaker 4 ohm daripada speaker dengan energi 6-16 ohm.
Dalam kejadian langka dimana impedansi yang sangat rendah menjadi beban amplifier, secara tangkas sirkuit akan melindunginya dari kerusakan. Jika kondisi pengoperasian yang tidak biasa tersebut memicu sirkuit "Perlindungan" ini, receiver akan mati dan Anda akan melihat lampu berkedip berwarna merah pada indikator Standby. Jika ini terjadi, cukup matikan unit, cabut unitnya selama 10 menit dan kemudian pasang kembali dan nyalakan kembali unitnya. Sirkuit proteksi dapat diatur ulang jika tidak ada kerusakan internal pada receiver. Jika hal tersebut terjadi lagi, periksalah sistem Anda. Kemungkinan terdapat kerusakan seperti kabel speaker yang korslet, driver speaker yang rusak, atau mungkin hanya perlu mengubah volume menjadi sedikit lebih rendah agar tidak menyebabkan amplifier masuk ke mode proteksi karena overdriving.
Sambungan Speaker
Saya menjalankan sistem speaker 5.1 dan saya menghubungkan speaker saya ke Front A, Center, Surround Back / Amp Assign, dan dari SW sebelum beralih ke subwoofer saya. Mengapa receiver saya tidak mengenali speaker surround saya?
Saat membuat sambungan speaker untuk sistem 5.1, terminal yang tepat untuk dihubungkan ke adalah terminal Front A untuk speaker front left dan right, terminal Center untuk speaker channel Center, dan terminal Surround Left dan Right untuk speaker surround Anda.
Terminal Surround Back / Amp Assign akan digunakan untuk saluran 6 dan 7 (speaker) dalam sistem 7.1, speaker independen Zona 2, atau untuk Bi-Amping (salah satu metode penghubungan amplifiers dan receivers ke speaker home theater) channel Front.
Penentuan posisi tinggi rendah speaker yang benar
Idealnya, speaker berfrekuensi tinggi (tweeter) kecil harus berada kira-kira setinggi telinga Anda, saat Anda berada dalam posisi mendengarkan yang biasa.
Cara memaksimalkan kinerja Bass
Menempatkan bagian belakang speaker dekat dengan dinding akan membesarkan respons bass.
AMPLIFIER
Memutar audio TV menggunakan AV receiver
Jika receiver Anda tidak memiliki ARC (Audio Return Channel) yang aktif, Anda bisa memutar audio TV melalui receiver dengan menggunakan kabel optik atau koaksial.
Jika keduanya, receiver TV dan AV Anda memiliki ARC yang aktif, tidak hanya kabel optik atau koaksial namun Anda juga dapat menggunakan kabel HDMI untuk memutar audio TV melalui receiver.
Catatan: Biasanya, tidak semua konektor HDMI pada receiver TV atau AV kompatibel dengan ARC. Label ARC akan dicetak dengan jelas di dekat konektor HDMI apabila perangkat tersebut mendukung ARC. Anda juga dapat merujuk ke petunjuk manual milik Anda untuk menentukan apakah perangkat Anda kompatibel dengan ARC.
Mengetahui apakah amplifier atau receiver kami menglami "clipping"
Jika musik terdengar terdistorsi, ini mengindikasikan bahwa amplifier tersebut sedang mengalami “clipping”. Jika demikian, mohon segera kurangi tingkat volumenya. Bila tidak dilakukan maka dapat menyebabkan kerusakan pada unit drive pengeras suara.
Perbedaan antara Amplifier, Preamplifier, dan integrated Amplifier
Preamp adalah pusat kontrol yang mengalihkan unit sumber, mengubah volume untuk naik dan turun, dan dalam beberapa kasus memungkinkan untuk membentuk nada atau mengubah suara bass dan treble naik dan turun. Amplifier adalah 'Otot' dari sistem audio dan memperkuat sinyal audio yang berasal dari preamp yang akan mengoperasikan speaker dan menentukan seberapa dinamis suara yang dihasilkan dari sistem dalam satu unit. Integrated Amplifier adalah kerangka model tunggal yang menggabungkan fungsi preamplifier dan power amplifier dalam satu unit.
Ketika menggunakan HDMI control - standby pass through, mengapa sinyal audio dan video saya drop out sepenuhnya?
Ini akan terjadi saat fungsi CEC (Consumer Electronics Control) pada TV Anda mengirimkan komunikasi ke receiver. Ketika komunikasi ini terjadi, receiver beralih ke sumber "TV" untuk menerima komunikasi CEC dari TV dan kemudian berkomunikasi kembali ke TV.
Karena receiver sudah berada di posisi Standby dan tidak ada yang ditampilkan menjadi output, tidak akan ada kemungkinan untuk melihat sumbernya beralih ke "TV". Kemudian hasilnya TV menjadi kehilangan audio dan video karena receiver tidak lagi mengeluarkan sinyal input HDMI dari input spesifik yang telah Anda atur ke atau menggunakan sumber "terakhir" saat unit dinyalakan.
Untuk menghentikan hal ini, cukup nonaktifkan opsi CEC TV. Dari sana, saat TV dinyalakan dan receiver berada di posisi Standby, TV tidak akan lagi mengirim komunikasi CEC ke receiver dan receiver tidak akan beralih ke sumber "TV" -nya.
Bagaimana cara menghubungkan equalizer ke receiver saya ?
Terdapat dua metode untuk menghubungkan equalizer, yaitu dengan menggunakan monitor tape atau jack pre-in & output utama. Untuk menghubungkan melalui Tape loop, hubungkan output EQ L&R ke jack Tape-in (play) dari receiver, kemudian arahkan input EQ L&R ke Tape-Out (REC) receiver. Di bagian depan receiver, Anda harus memilih Tape Monitor untuk mengakses equalizer. Untuk terhubung lewat jack utama pre-out/pre-in, hubungkan output EQ L&R ke input utama (pre-in), lalu hubungkan input EQ L&R ke output utama (pre-out)
Bagaimana cara menghubungkan receiver satelit ke AV receiver saya?
Bergantung pada jenis receiver satelit yang Anda miliki, pilihan koneksi mungkin akan beragam. Jika receiver satelit memiliki output digital untuk audio, hubungkan output optik digital receiver satelit ke penerima digital AV receiver. Lalu Anda harus menetapkan input digital AV receiver. Lihat ke Manual Pemilik untuk pengaturan ini.
Pilihan kedua adalah menghubungkan output analog audio receiver satelit L/R ke input audio L/R yang sesuai pada AV receiver. Ada juga dua cara untuk menghubungkan video dari receiver satelit Anda. Saat terhubung langsung ke TV, Anda bisa menggunakan koneksi antena atau koneksi video. Hal ini tergantung pada kemampuan dari receiver TV dan satelit Anda (lihat manual pemilik Anda). Koneksi video diciptakan melalui output Video Komposit, S-Video, atau Komponen Video. Metode kedua adalah menghubungkan sinyal video melalui AV receiver. Untuk melakukan ini, pilih input video pada AV receiver yang ingin Anda hubungkan, DVD, VIDEO 1, VIDEO 2, dll. Kemudian dari AV receiver, hubungkan output monitor ke input video TV.
Saya memiliki lagu di USB Drive namun receiver tidak mengenalinya
Pastikan flash drive USB sebagai FAT 16 atau FAT 32. Receiver hanya dapat memainkan file audio dengan format berikut: MP3 (.mp3 atau .MP3), WMA (.wma atau .WMA), WMA Lossless (.wma atau .WMA), WAV (.wav atau .WAV), AAC (.aac /.m4a/.mp4/.3gp/.3g2/.AAC/.M4A/.MP4/.3GP, atau 3G2), FLAC (.flac atau .FLAC), Ogg Vorbis (.ogg atau .OGG), dan LPCM (Linear PCM)
What are the Best Amplifiers in the World?
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Blanditiis itaque at magnam, deserunt ex atque impedit inventore suscipit placeat veniam dicta asperiores et tenetur reprehenderit nihil. Suscipit pariatur ullam error.
Bookshelf vs Tower Speakers: Which Should I Get?
How To Calibrate and Level Match Your Speakers?
I Have A Bose Acoustimass 10 System, What Receiver Should I Buy?
Promosi
Tentang Kami
Cara Membeli
Kartu Garansi
Artikel
Kontak